Showing posts with label education. Show all posts
Showing posts with label education. Show all posts

Proses Menetasnya Semut dari Telur

Kehidupan semut dimulai dari telur. Jika telur dibuahi, progeni akan perempuan (diploid), jika tidak, maka akan laki-laki (haploid). Semut berkembang dengan metamorfosis lengkap dengan tahap-tahap larva melewati tahap pupa sebelum muncul sebagai orang dewasa. larva ini secara umum bergerak dan diberi makan dan dirawat oleh pekerja. Makanan diberikan kepada larva dengan trophallaxis, sebuah proses di mana semut regurgitates makanan cair yang diadakan di tanaman tersebut. Seorang pekerja baru menghabiskan beberapa hari pertama dalam merawat kehidupan dewasa untuk ratu dan muda. Kemudian setelah dewasa semut bertugas untuk menggali dan bekerja sarang lain, dan kemudian untuk mempertahankan sarang dan mencari makan.

Mulai mendekati telur...

Pertama, ia memotong melalui lubang-lubang

Di sini, kita melihat mata seorang semut baru. Sekarang, tepatnya ketika jelas bahwa pada sisi kepalanya, seorang pekerja membuat irisan dalam lingkaran

Bagian atas dari kokon akan dihapus sebagai topi sekarang, dan pekerja lain untuk membantu

Dan akhirnya semuanya harus diangkut.

Tapi itu tidak semua semut baru lahir masih belum bisa bergerak sendiri, kaki kumal dan antena

Sekarang saatnya meluruskan kaki dan menjilat.

Akhirnya semua kaki diluruskan. Dia duduk diam beberapa menit, mungkin terbiasa dengan sensasi baru.

Dan, lihatlah, ia pergi! semut baru lahir tidak mampu berjalan, mereka terhuyung-huyung, terjerat pada kaki dan terus jatuh, seperti . tapi setelah beberapa jam baru akan mampu mengontrol kakinya dengan baik.

Masih akan beberapa hari sampai semut kecil belajar merawat, gulung menjilati induk, dan pakan larva, dan mungkin ada beberapa bulan sampai akhirnya dia bisa meninggalkan sarang untuk susu kutu daun dan berburu . dan sementara ia duduk di sarang dan belajar.


[forum.vivanews.com]

Mars memiliki Laut bernama Martian


Planet Mars memungkinkan untuk ditinggali. Pendapat ini muncul setelah dua satelit antariksa menemukan mineral pembentuk air, silikahidrat, di permukaan utara planet Merah itu.

Pesawat antariksa milik Badan Antariksa Eropa (ESA), Mars Express, dan satelit milik Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (AS) atau NASA, Mars Reconnaissance Orbiter, sebelumnya menemukan ribuan bebatuan yang diselimuti air. Kalau penemuan terbaru diperoleh di permukaan utara, maka bebatuan itu ditemukan di permukaan selatan planet Mars.

Mineral lumpur yang ditemukan dua perangkat antarilcsa dikenal dengan istilah phyllosilicate. Menurut ahli, penemuan mi menipakan indikasi bahwa permulcaan selatan Mars pada masa lampau ternyata lebih hangat dan basah dibandingkan hari ini.

Sementara mineral yang ditemukan di permukaan utara Mars sudah bercampur dengan lapisan lava tebal. Di samping itu, partikel mineral tergolong sangat mungil sehingga sulit diteliti. Penjelajah Mars milik NASA, Mars Express, pernah mengambil contoh mineral permukaan utara Mars. Ternyata contoh mineral kurang memadai. Padahal, saat itu, Mars Express membawa mineral lebih banyak dari yang diminta sebelumnya.

Sementara itu, NASA yang tidak mau berjalan setengah-setengah langsung menerjunkan satelit pendukung demi memperoleh resolusi data dengan kualitas lebih baik. Hasilnya, tidak kurang dari sembilan kawah utara Mars mengandung phyllosilicate atau ikatan silikahidrat lain. Data penemuan serta analisis sementara sudah diterbitkan dalam jurnal Science. “Sekarang kita benar-benar bisa mengatakan bahwa Mars pernah diselimuti air sekitar 4 miliar tahun lalu,” kata penulis jurnal John Carter dari University of Paris.

Seperti penemuan antariksa sebelumnya, data yang tercantum dalam jurnal Science ini lantas disusul dengan prediksi-prediksi lain. Para ilmuwan antariksa langsung memeriksa jenis mineral untuk “meraba-raba” bentuk kehidupan di Mars pada masa lampau.

Menurut ilmuwan, permukaan lokasi penemuan kaya akan besi magnesium, tapi sediki taluminium. “Dan data itu diperoleh hasil susulan bahwa air di Mars bertahan hingga puluhan, bahkan ratusan juta tahun,” tandas penyelidik OMEGA dari University of Paris, Jean-Piere Bibring.

Berita tentang penemuan air di Mars tidak berembus kali ini saja. Pertengahan Juni lalu, sekelompok ilmuwan dar University of Colorado, Boulder, Amerika Serikat (AS) menyebutkan 36% permukaan planet Mars terdiri atas 30 juta kubik mil air. Data ini diperoleh dari serangkaian penelitian terhadap permukaan delta serta ribuan lembah sungai yang berada dikawasan kawah Mantian.

Laut luas di permukaan Mars ini awalnya tidak bernama. Setelah mengumpulkan beberapa data, ilmuwan akhirnya berani memberikan nama Laut Martian terhadap bekas bentukan laut luas tersebut. Kendati sudah memperoleh data berupa angka, peneliti belum bisa memastikan penyebab hilangnya Laut Martian. Dugaan sementara, Laut Martian terkubur di bawah lapisan es, jauh di bawah permukaan Mars

Understanding the basic definition of Natural Sciences

Understanding the basic natural Sciences is a discipline that is usually studied at the college level. Basically you've got these disciplines in both the elementary, junior and senior high school. The difference, IAD talk more about how the methods of science faulty world view in explaining natural phenomena in a more philosophical.

If you study the philosophy of science faulty world view, you will meet with various schools of thought in natural science. For example: Realism, Anti-Realist, relativism, and feminism Sci.

Pengertian Kewirausahaan

Pengertian kewirausahaan - Entrepreneurship awal mulanya berasal dari bahasa prancis, yaitu entreprende yang berarti petualang, pencipta, dan pengelola usah, sedangkan pengertian kewirausahaan dengan istilah Entrepreneurship. Kata Entrepreneurship secara tertulis pertama kali digunakan oleh Savary pada tahun 1723 dalam bukunya :Kamus Dagang”

Pengertian kewirausahaan adalah kemampuan seseorang untuk hidup sendiri menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya yang bebas secara lahir dan batin.
Entrepreneur adalah sosok orang yang tidak mudah diam, biasanya suka melakukan inovasi terus menerus dan perbaikan dari hal yang sudah ada.

Materi MID semester Kimia Dasar




Mahasiswa angkatan 2010 yang memiliki mata kuliah Praktikum kimia dasar pada Universitas sriwijaya terhitung minggu depan akan melaksanakan MID semester, berikut materi materi sebagai bahan ajar pribadi.





Materi umum :
1. Alat alat yang pernah digunakan beserta fungsinya

klik disini untuk melihat nama2 alat kimia secara umum : klik here dan disini ( fungsi sesuai kan dengan praktikum dan penjelasan asisten)

2. Istilah istilah umum

a. Titrasi : Pengukuran Volume titran untuk bereaksi dengan analit hingga mencapai titik equivalen tertentu, titik equivalen ditandai dengan perubahan warna analit menjadi kemerah mudaan, hal tersebut karena ditambahkanya indikator PP(C20H14O4;phnolptalin)

b. Pengenceran : Penambahan aquadest terhadap suatu larutan dengan tujuan untuk menurunkan konsentrasi larutan tersebut

Rumus Pengencera : M1 V1 = M2 V2

c. penyaringan :Filtrasi adalah cara memisahkan zat cair, zat padat yang terdapat dalam campuran heterogen.

Hasil filtrasi adalah zat padat yang disebut residen/residu dan zat cair disebut filtrat.

Contoh : 1. Memisahkan santan kelapa dengan ampas menggunakan filter (saringan ) kalo

Contoh : 2. Pada PAM (Perusahaan Air Minum) sebagai bahan dasar air kali.

Pada proses awal air kali disaring dengan filter bed, yaitu penyaring terbuat dari lapisan batu pasir merupakan yang paling atas, batu kerikil lapisan ditengah dan yang paling bawah batu besar, air hasil saringan diproses hingga menghasilkan air minum.

d. titran : zat/larutan yang berada pada buret pada proses titrasi, zat ini sudah diketahui konsentrasinya

e. analit : zat yang berada pada erlemeyer pada proses titrasi, zat ini berlum diketahui konsentrasinya

3. Nama kimia dan Rumus kimia

semua zat zat dan larutan yang pernah digunakan pada praktikum 1 sampai 3, zat zat tersebut bisa dilihat di prosedur percobaan masing2 praktikum.

4. Reaksi

Setiap pembuatan laporan tetap, selalu ada reaksi, pelajari reaksi tersebut dan belajar cara mereaksi kan suatu senyawa dengan senyawa lainya, misal

NaCl + NH4OH ----> NH4Cl + NaOH

5. Perhitungan

Pelajari perhitungan pengenceran :

rumus nya = M1.V1 = M2.V2

contoh soal: 3 ml HCl 4 M di encerkan dalam labu ukur 50 Ml, brp konsentrasi HCl setelah diencerkan?

jawab :

dik: M1 = 4M ; V1 = 3 ml; V2= 50ml(mengapa V2 50 ml?, karena labu ukur yang digunakan adalah 50 Ml , jika yg digunakan 100ml maka V2 adalah 100 Ml)

dit : M2...?

jwb : M1.V1 = M2.v2

4 M . 3 ml = M2 . 50 ml
M2 = 0,24 M

################################################################################

diatas adalah materi umum praktikum..


materi khusus mengenai Praktikum 1 2 dan 3 akan segera saya posting..

keep fight

Nb : materi yang saya tuliskan tidak mutlak kebenaranya, karena saya hanya lah manusia biasa seperti anda yg membaca ini

Lihat gambar alat kimia yang lengkap disini:





GUEST BLOG:
Penulis dibalik Artikel ini: Rahmat Wira Dafitra |
Hotnews.web.id | Blog Paper's


Dengan memasukan alamat email dibawah ini, berarti anda akan dapat kiriman artikel terbaru dari "L-E" di inbox anda:

Materi Analisa Aspirin dan Susu




Pada praktikum analisa aspirin dan susu, materi yang berkemungkinan masuk dalam MID semester Kimia dasar ialah


1. Sifat Sifat aspirin

- Bersifat analgesik : penghilang rasa sakit
- Bersifat antipiretik : penurun panas/demam
- asam
- mudah larut dalam ethanol

2. Aspirin Properties

Rumus kimia :C9H8O4
nama kimia : asam asetilsalisilat
IUPAC name : asam 2-asetilbenzoat

#####################################

Percobaan SuSu

1. reaksi biuret


Tujuan : mengetahui adanya ikatan peptide

Prosedur : protein + NaOH + CuSO4

Fungsi reagen

1. NaOH : mencegah endapan Cu(OH)2, memecah ikatan protein sehingga terbentuk urea, sbg katalisator
2. CuSO4 : donor Cu2+

Dasar reaksi : reaksi positif ditandai dengan terjadinya warna ungu karena adanya kompleks yang terjadi antara ikatan peptide dengan O dari
air. Reaksi ini disebut reaksi biuret karena positif terhadap biuret (kondensasi 2 molekul urea)

2CO(NH2)2 à CONH2 – NH --CONH2 (biuret) + NH3

CuSO4+ 2H2O à Cu(OH)2 + H2SO4

Cu(OH)2 + NH3 à warna ungu

Reaksi juga positif terhadap senyawa organic yang mempuyai gugus CO(NH2), SC(NH2), NHC(NH2), H2C(NH2)

Ikatan peptide panjang
à
ungu

Ikatan peptide pendek
à
pink


2. Xanthoprotein

Tujuan : menunjukkan adanya inti benzene (cincin fenil). Untuk identifikasi tyrosin,trptophan, fenilalanin

Prosedur : protein + HNO3 Pekat

reaksi positif : ditunjukkan adanya butir2 pada larutan susu, dan apabila di panaskan akan menjadi berwarna kuning

Inti benzena dapat ternitrasi oleh asam nitrat pekat menghasilkan turunan nitrobenzena. Fenilalanin, Tirosin, dan Triptofan yang mengandung inti benzena pada molekulnya juga mengalami reaksi dengan HNO3 pekat. Untuk perbandingan, dapat ditunjukkan oleh fenol yang bereaksi membentuk nitrobenzena. Hasil uji menunjukkan bahwa dari semua bahan, hanya kasein yang tidak mengandung asam amino yang mempunyai inti benzena pada molekulnya. Tetapi hal ini patut dipertanyakan, karena dari data-data yang diperoleh pada uji millon dan uji Hopkins cole, kasein mengandung tirosin dan triptofan. Salah satu alasan yang mungkin adalah karena kesalahan kerja praktikan dalam mengamati warna yang terbentuk selama reaksi.


3. reaksi koagulasi
pada praktikum yang telah dilakukan hanya pengamatan terhadap penggumpalan setelah di teteskan KOH, HCL dan aquadest

kesimpulan :

Protein dan asam amino memberikan reaksi yang bersifat khas, bukan hanya bagi gugus amino dan gugus karboksil bebas, tetapi juga bagi gugus R yang terkandung di dalamnya. Protein dapat bereaksi dengan pereaksi-pereaksi lain seperti juga asam amino yang menjadi penyusunnya. Protein dapat mengendap atau terdenaturasi oleh logam berat, garam-garam anorganik, rusaknya struktur tersier dan kwartener, serta karena berada pada titik isolistriknya.

kseimpulan :

aspirin : sifat, fungsi nya

Nb : materi yang saya tuliskan tidak mutlak kebenaranya, karena saya hanya lah manusia biasa seperti anda yg membaca ini

Related Post :


Lihat gambar alat kimia yang lengkap disini:






GUEST BLOG:
Penulis dibalik Artikel ini: Rahmat Wira Dafitra |
Hotnews.web.id | Blog Paper's


Dengan memasukan alamat email dibawah ini, berarti anda akan dapat kiriman artikel terbaru dari "L-E" di inbox anda:

Analisa Besi Secara Kolorimetri



Bagi Anda Anda yang duduk di tingkat pertama perkuliahan, maka beberapa jurusan memiliki praktikum mata kuliah kimia dasar, di UNSRI tempat saya menimba ilmu ada 6 judul praktikum kimia dasar, salah satunya adalah Analisa Besi Secara Kolorimetri.

analisa besi secara kolorimetri ini adalah analisa yang menggunakan perbedaan intensitas warna beberapa larutan pembanding dengan larutan yang akan di cari konsentrasinya.

berikut adalah prosedur percobaan yang dilakukan dalam melakukan percobaan ini :

1. siapkan alat alat dan bahan antara lain
- Beker Glass
- gelas ukur
- tabung nessler 7 buah
- pipet tetes
- labu ukur

-larutan yang di butuhkan : larutan cuplikan (biasa di sebut X1 dan X2) yang akan dicari konsentrasinya
-larutan standar Fecl3
-larutan KCNS
-laruran Aquadest

2. Lakukan lah pengenceran pada FeCl3
pengenceran dilakukan dengan memasukkan 1 ml FeCl3 kedalam labu ukur, dan masukkan aquadest hingga garis tanda(labu ukur 100ml)

3. buatlah secara seri larutan pembanding dalam 5 buah tabung nessler, sebelum nya beri label masing masing tabung, tabung 1(1 ml), tabung 2(2ml), seterusnya hingga tabung ke 5. masukkan larutan Standar yang telah di encerkan tadi kedalam tabung nessler sesuai dengan label masing masing.

4. tambahkan 5 ml KCNS kedalam tabung nessler, dan tambahkan aquadest hingga garis tanda ( tabung nessler 100ml)

5. tutup dengan parafilm, kocok kocok hingga homogen

6. diamkan 10 menit.

7. perlakukanlah larutan X1 dan X2 dengan perlakuan yang sama dengan larutan pembanding

8. bandingkan larutan X1 dan X2, dengan larutan pembanding

9 warna yang sama berarti memiliki konsentrasi yang sama.


Percobaan selessai


Kesimpulan :

analisa ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi suatu larutan dengan membandingkan dengan larutan lain yag sudah diketahui konsentrasinya , perbandingan nya ialah berdasarkan intensiras warna. larutan yang memiliki warna sama di anggap memiliki konsentrasi yg sama


kekurangan ; tidak tepat, karena di amati secara visual saja
kelebihan : cepat, dan bahan yang digunakan sedikit

Nb : materi yang saya tuliskan tidak mutlak kebenaranya, karena saya hanya lah manusia biasa seperti anda yg membaca ini

Related Post :
Lihat gambar alat kimia yang lengkap disini:







GUEST BLOG:
Penulis dibalik Artikel ini: Rahmat Wira Dafitra |
Hotnews.web.id | Blog Paper's

Dengan memasukan alamat email dibawah ini, berarti anda akan dapat kiriman artikel terbaru dari "L-e" di inbox anda:

dongeng geologi

Mirip seperti datangnya tsunami, badai resesi global sudah menjangkau saentero dunia dalam waktu yang singkat. Kalau Tsunami Aceh menyeberang samodra hanya dalam satu hari, tsunami ekonomi ini menjangkau seberang benua dalam waktu kurang dari satu bulan.

Kmarin-kmarin mungkin yang kerja di perminyakan sedang foya-foya dengan harga minyak yang melangit. Saat ini harganya juga anjlok karena banyak produksi minyak yang tidak dibeli. Apalagi dibarengi dengan duwik cekak alias ndak ada cash. Banyak perusahaan migas mulai merevisi budget yang biasanya dibuat dan diajukan pada bulan September dan Oktober ini.
Tengok balik rencana kerja/proyek tahun depan.

Tsunami ekonomi ini datangnya dibulan Oktober. Hampir semua perusahaan biasanya barusaja menyeleseikan pembuatan program tahun depan 2009. Namun berita tsunami ekonomi global ini membuat semua program jadi tidak realistis lagi.

Revisi, revisit, refine … bahkan banyak proyek yang ditangguhkan bahkan dibatalkan.
Dampak ini terutama akan mengenai perusahaan pelyanan (service company). Kalau di industri perminyakan tentunya Schlumberger, Halliburton mulai ancang-ancang buat ngerem target untuk mendapatkan proyek tahun depan lebih dahulu. Mereka akan merasakan lebih dahulu ketimbang operated oil co seperti BP, HESS, MEDCO, Chevron dll.
Pekerja kontrak harus lebih siap !

Kalau tulisan dua tahun lalu aku menyebutkan kerja kontrak sangat mendapatkan keuntungan karena gaji besar. Saat ini bisa berbalik. Setelah ini pekerja kontrak harus siap-siap parasit untuk terjun payung.
ng dahulu minta kontrak jangka pendek mengharapkan kenaikan tiap tahun jadi buyar karena kalau krisis berketerusan hingga tahun-tahun kedepan mungkin kontrak kerja ndak diperpanjang lagi.

Ketika krisis ekonomi njungkel terus ndak ketulungan seringkali perusahaan-perusahaan minyak akan merger atau bergabung supaya daya tahannya meningkat. Tapi proses merger artinya banyak “efisiensi” yang dilakukan, salah satunya pengurangan pegawai .. Doh ! Ini tidak hanya pekerja kontrak. Pekerja permanenpun juga akan terimbas.
Nah, apakah anda sudah siap-siap ?

Yang penting jangan Panik ! Persiapan itu harus selalu ada. Saya pernah merasakan kerja kontrak dengan bayar harian, bulanan maupun kerja kontrak dua tahunan. Saya bisa ngerti dag-dig-dug nya pekerja kontrak. Tapi yang harus selalu diingat adalah kesiapan mental. Sehingga ketika nanti ada batu loncatan lain masih terlihat tegar !.

:( “Howgh !. Ngga panik gimana Pakdhe. Pasar Modal BEJ saja panik tuh !”

:D “Lah kalau panik itulah awal bencana, apapun jadi kliru Thole”

:( “Tapi nasehat Pakdhe dua tahun lalu disini sudah memberikan arahan untuk longterm contract atau permanen. Wah Pakdhe pantes jadi dhukun juga niih !”

Tetaplah bekerja secara profesional

Untuk lebih sedikit fokus coba kita mengulas profesional dari sisi moral/mental dalam tiga hal yang harus dihindari oleh seseorang sehingga menurut orang tersebut dapat disebut profesional secara moral. Bagamaina sesorang dianggap profesional dari sisi moral ? Menurut hemat saya ada tiga hal pokok yang musti dilakukan/dipegang oleh seorang pekerja profesional, yaitu :
- tidak memaksa,
- tidak mengiba, dan
- tidak berjanji.
Sikap moral profesi ini sangat dikontrol oleh konsep diri seseorang antara lain sikap menghadapi tantangan, cobaan serta hambatan.
1. Tidak memaksa

Seorang yang berjiwa atau bermoral profesional tetunya akan memiliki keahlian teknis yang khusus yang mendukung keprofesionalannya. Dengan demikian dia akan mempunyai kekuatan (`power’). Sehingga dengan ‘power’ yang dia miliki, dia dapat melakukan tindakan untuk menekan pihak lain. Misal pekerja menekan manajernya utuk meminta kenaikan gaji, karena tahu dialah satu-satunya staf ahli di perusahaan itu. Kalo tidak diluluskan mengancam akan keluar dari perusahaan. Tindakan pemaksaan ini menurut hemat saya adalah tindakan yang tidak memeliki moral profesional. Hal yang sama seandainya seorang manajer yang melakukan penekanan kepada anak buahnya untuk menerima upah berapapun yang diberikan, karena diketahui betapa sulitnya mencari kerja saat ini.
Dalam interaksi pekerja dan yang mempekerjakan (employee - employer) selalu muncul kesepakan sebelum dimulainya pekerjaan. Seandainya ada salah satu diantara kedua pihak merasa ada yang merasa terpaksa melakukan atau mengikuti aturan kerja maka kemungkinan besar ada sesuatu yang tidak profesional dalam menangani perjanjian kerja ini.

Akan sangat bagus sebelum dimulainya pekerjaan manajer menanyakan bagaimana kesanggupan anak buahnya Demikian juga anak buah menanyakan apakah hasilnya dapat diterima oleh atasannya.
2. Tidak mengiba

Pada saat-saat tertentu kesulitan atau hambatan muncul baik dipihak pekerja maupun perusahaan. Krisis ekonomi saat ini (soalnya saya yakin saat ini mungkin akan berketerusan) banyak mengakibatkan kesulitan dikedua pihak. Pihak perusahaan akan sangat kesulitan mengelola perusahaan, dilain pihak pekerja atau karyawan juga mengalami hal yang sama dalam kehidupan sehari-harinya. Sering kita dengar ada perusahaan yang yang dengan mengiba datang ke Depnaker utk melakukan PHK massal, untuk dinyatakan bangkrut/ pailit. Atau juga seorang karyawan yang datang ke manajernya memohon untuk tidak di PHK karena anaknya masih kecil. Ada saat seperti ini, moral keprofesionalan pekerja dan pemilik perusahaan (biasanya diwakili manajernya) mengalami ujian dalam menghadapi tantangan hidup.
Tentunya tidak bisa hanya dengan mengiba untuk menghadapi kesulitan ini, dan tentunya tindakan mengiba ini bukan moral yang professional.
3. Tidak berjanji

Adalagi satu sikap moral professional dalam menghadapi apapun yang telah, sedang dan bakal terjadi juga hal yang harus diperhatikan. Sikap ihlas dalam menghadapi keberhasilan maupun kegagalan merupakan sikap professional yang ketiga. Berjanji merupakan tindakan yang mungkin sekali menjadikan kita melanggar dua sikap moral sebelumnya yang disebutan diatas. Karena kegagalan maka akan muncul pemaksaan atau mengiba dari salah satu pihak, atau bahkan kedua pihak. Sehingga kesiapan menerima apapun yang bakan terjadi merupakan sikap moral profesi yang dibutuhkan.

Program kerja saat ini banyak sekali mempunyai tuntutan, target produksi, target penjualan, serta target target perusahaan lainnya hendaknya bukan merupakan janji yang harus dipenuhi melainkan merupakan sebagai pemicu semata, sebagai ‘alat ukur performance’ yang bukan merupakan harga mati baik untuk kedua pihak.

Nah dari sikap moral professional diatas, kita dapat melihat sejauh mana keprofesionalan kita, perusahaan, manajer, pemegang pimpinan organisasi serta anggota organisasi profesi maupun anggota partai sekalipun dalam bersikap profesional.
Ya

Geologi Lapangan

Bagi seorang ahli geologi, "lapangan" berarti tempat ketika keadaan batuan atau tanah dapat diamati, dan "geologi lapangan" (field geology) merupakan cara-cara yang digunakan untuk mempelajari clan menafsirkan struktur dan -sifat batuan yang ada pada suatu singkaparv. Kajian lapangan merupakan dasar yang utama untuk memperoleh pengetahuan geologi. Ini dapat dilakukan mulai dengan cara sederhana, misalnya dengan mengunjungi suatu singkaparv atau tempat-tempat pengupasan batuan (quarry), membuat catatan-catatan clan sketsa tentang hubungan batuannya clan mengumpulkan contoh batuan, sampai kepada cara yang memerlukan teknik yang lebih tinggi clan waktu yang cukup lama, misalnya dengan melakukan pemetaan geologi kemudian melengkapinya dengan analisis laboratorium.

Pada hakekatnya, kajian lapangan didasarkan pada tiga jenis informasi :

Yang pertama clan sangat fundamental adalah fakta sebenarnya, yang didapatkan secara langsung dari pengamatan (observasi) clan pengukuran. Pemerian (deskripsi) tentang tekstur batuan, pengukuran kedudukan lapisan, hubungan antara dua tubuh batuan, merupakan contoh dari hash pengamatan langsung di lapangan. Ini merupakan data yang objektif, clan yang akan membangun informasi utama, misalnya pada peta geologi.

Hal kedua merupakan informasi yang sifatnya adalah penafsiran (interpretatif. Sebagai contoh, "struktur sedimen" atau "kumpulan dari beberapa batuan", akan menjadikan suatu pemikiran tentang lingkungan pembentukannya atau kejadiannya. Seorang ahli geologi dituntut untuk mampu melihat kondisi lingkungan pada masa lalu, dengan bantuan pengertian-pengertian tersebut. Penafsiran akan tergantung pada teori clan hipotesa geologi yang ada, clan tentu saja juga akan tergantung kepada penglihatan clan pengalaman seseorang, clan kemungkinan dapat terjadi suatu kesalahan. Meskipun demikian, penafsiran merupakan dasar yang sangaberharga bagi pengkajian lapangan.

Jenis informasi yang ketiga mengandung pengertian tentang hubungan umur atau waktu kejadian. Hubungan ini sebagian dapat bersifat objektif dan sebagian interpretatif, dan merupakan jenis yang khas karena membahas tentang geologi sebagai suatu urutan kejadian. Di dalam geologi, setiap satuan batuan mencerminkan sejarah pembentukannya. Sebagai contoh, aliran lava mencerminkan suatu peristiwa erupsi dari gunung api yang spesifik. Aliran lava ini dapat digunakan untuk membahas tentang lokasi dan sejarah letusan gunung api dan akan dapat menjelaskan tentang perkembangan tektonik dari bagian dari bumi tersebut. Hubungan umur sebagian dapat ditentukan dengan hubungan struktur potong memotong atau tumpang tindih (superimposed). Urutan stratigrafi juga mempunyai arti sebagai urutan peristiwa geologi. Penentuan umur, baik relatif atau mutlak adalah suatu usaha yang sangat berharga untuk membahas urutan kejadian.

Kajian lapangan, di samping merupakan kegiatan teknis, juga mengandung pengertian yang dalam. Fakta dari data lapangan, yang merupakan inti dari pengetahuan geologi, akan mendorong seorang ahli geologi untuk menemukan hubungan­hubungan geologi yang baru. Penafsiran di lapangan, yang didasarkan pada teori-teori atau hipotesis, walaupun tidak selalu benar, akan dapat mengembangkan kajian-kajian dalam banyak hal. Penentuan hubungan umur merupakan dasar untuk membahas fakta-fakta dan penafsiran ke dalam sejarah kejadian yang sebenarnya.

Baca yang Ini Juga :



Geologi Struktur

Pendahuluan

Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang bentuk (arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Proses deformasi adalah perubahan bentuk dan ukuran pada batuan akibat dari gaya (force) yang terjadi di dalam bumi. Gaya tersebut pada dasarnya merupakan proses tektonik yang terjadi di dalam bumi. Di dalam pengertian umum, geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk batuan sebagai bagian dari kerak bumi serta menjelaskan proses pembentukannya.


Beberapa penulis menganggap bahwa geologi struktur lebih ditekankan pada studi mengenai unsur-unsur struktur geologi, misalnya perlipatan (fold), rekahan (fracture), sesar (fault), dan sebagainya, sebagai bagian dari satuan tektonik (tectonic unit), sedangkan tektonik dan geotektonik dianggap sebagai suatu studi dengan skala yang lebih besar, yang mempelajari obyek-obyek geologi seperti cekungan sedimentasi, rangkaian pegunungan, lantai samudera, dan sebagainya.

Baca yang Ini Juga :




Tektonofisik

Pendahuluan

Tektonik adalah cabang dari ilmu geologi yang mempelajari hubungan dan evolusi deformasi skala besar di bagian luar bumi yang diakibat oleh gaya-gaya yang bekerja didalam bumi. Secara umum arti kata tektonik sama dengan strukrut geologi yaitu membangun atau merekonstruksi dalam skala yang lebih besar (global atau regional). Tektonofisik adalah bagian dari ilmu tektonik yang mempelajari mekanisme tektonik dari sudut sifat fisika bumi.

Tektonik Lempeng adalah suatu kesatuan teori yang berdasarkan observasi serta bukti-bukti dari fisika, kimia, biologi, mekanika serta kinematika dari bumi. Teori sebenarnya sudah dimulai pada tahun 1920 dan baru dikembangkan secara luas sejak tahun 1960 oleh para ahli kebumian, dimana teori ini dianggap sangat penting karena dapat menjelaskan phenomena alam seperti gempa bumi, vulkanisme, palung, pegunungan lipatan dan juga pengapungan benua (Continental Drift).

Batasan umum dalam adalah bahwa bagian luar dari struktur bumi bersifat rigid yang dinamakan lithosphere yang terpecah-pecah menjadi kira-kira 10 pecahan yang besar dan mungkin 20 pecahan yang kecil2. Pecahan ini dinamakan sebagai Lempeng (Plate) yang biasanya mempunyai ketebalan rata-rata: 60 – 100 km.

Baca yang Ini Juga :





Pengantar Geologi

Pendahuluan

Bumi, adalah salah satu planet di mana kehidupan berlangsung. Kita manusia hidup diatasnya, mendapatkan nutrisi dengan bercocok-tanam di tanah di atas permukaannya. Dan mendapatkan bahan penunjang kehidupan untuk kesejahteraannya seperti bahan bangunan, mineral-mineral, logam dan energi baik sebagai minyak-bumi maupun panas bumi dari dalam Bumi ini. Namun, Bumi dengan gejala-gejala alamnya juga dapat menyengsarakan manusia. Gempa bumi, yang mungkin disertai tsunami, letusan gunung api, tanah longsor, banjir bandang dan sebagainya.


Untuk menelaah dan memahami sifat-sifat dan gejala alamiah di Bumi, dalam buku ini, geologi menjelaskan semua sifat Bumi kita ini. Baik mengenai bagaimana cara terjadinya, jenis – jenis material yang membentuknya maupun proses-proses yang telah berlangsung ribuan bahkan jutaan tahun yang lalu serta yang sedang berlangsung saat ini. Mengapa dan dimana saja gempa bumi dapat terjadi, mengapa tidak di semua kepulauan Indonesia terdapat gunung api. Demikian juga halnya dengan mengapa hanya di tempat-tempat tertentu saja dapat dijumpai minyak dan gas bumi atau logam-logam yang kita perlukan seperti besi, nikel, emas dan sebagainya.

Baca yang Ini Juga :




Geologi Fisik

Pendahuluan

Geologi Fisik adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari materi dan proses pembentukannya yang terjadi baik itu dipermukaan maupun di dalam bumi.

Geologi merupakan bagian dari berbagai aspek lingkungan hidup manusia. Berbagai proses dan aspek pembentukan masyarakat memerlukan pengetahuan dasar geologi. Contohnya: Sumber daya alam dan energi, pembangungan, lingkungan maupun bencana alam.

Aplikasi baru dalam Ilmu Geologi Moderen
• Mineralogi dan Kedokteran (Polusi lingkungan hidup seperti asbes, merkuri dan peptisida.)
• Geologi lingkungan purba (GeoArkeologi)
• Bencana gempa bumi dan bencana Gunung Berapi (telah menelan korban lebih dari 100.000 jiwaj selama 100 tahun terakhir)

Sejarah Ilmu Geologi
Catastrophism : sepanjang abad ke 17 dan 18 doktrin katastrofisme sangat populer. Para penganutnya percaya bahwa bentuk permukaan bumi dan segala kehidupan diatasnya terbentuk dandan musnah dalam sesaat akibat suatu bencana (catastroph) besar.

James Hutton, bapak geologi modern, seorang ahli fisika Skotlandia, pada tahun 1795 menerbitkan bukunya : Theory of the Earth. Dimana ia mencetuskan doktrinnya Uniformitarianism.

KONSEP GEOLOGI MODERN
Uniformitarianisme merupakan konsep dasar geologig modern. Doktrin ini menyatakan bahwa hukum-hukum fisika, kimia dan biologi yang berlangsung saat ini berlangsung juga pada masa lampau. Artinya, gaya-gaya dan proses-proses yang membentuk permukaan bumi seperti yang kita amati saat ini telah berlangsung sejak terbentuknya bumi. Doktrin ini lebih terkenal sebagai:
The present is the key to the past.

Sejak itulah orang menyadari bahwa bumi selalu berubah. Dengan demikian jelaslah bahwa geologi sangat erat hubungannya dengan waktu.


GUEST BLOG:
Penulis dibalik Artikel ini: Rahmat Wira Dafitra |
Hotnews.web.id | Blog Paper's


Dengan memasukan alamat email dibawah ini, berarti anda akan dapat kiriman artikel terbaru dari "L-e" di inbox anda:

MENULIS RUMUS STRUKTUR KIMIA ORGANIK

LaTeX selain berguna untuk membuat rumus matematika juga dapat membuat struktur ataupun rumus kimia yang rumit. Tulisan ini akan sedikit menjelaskan mengenai paket XyMTeX, Apa itu XyMTex ? XyMTex adalah paket yang berjalan di atas LaTeX yang berguna untuk menulis atau menggambar struktur / rumus kimia,. Jika anda telah berhasil menginstal LaTeX maka anda bisa memanggil XyMTeX dengan menambahkan baris \usepackage{xymtex} pada bagian preambule, namun apabila tidak terdapat paket XyMTeX anda bisa mendownloadnya di alamat www.ctan.org
Logo Xymtex
XyMTeX ini di perkenalkan oleh Shinsaku Fujita pada tahun 1998. Penulis menggunakan MiKTeX Versi 2.4 dalam percobaan menulis rumus kimia dan didalamnya sudah terdapat paket XyMTeX.
Apabila paket ini sudah terinstall maka untuk menggunakannya digunakan perintah
\Perintah[option]{nama zat}
\Perintah[option]{nama atom}{nama zat}
sebagai contoh etil-sikloheksana di gambar dengan menggunakan perintah:
\cyclohexanev{1==CH$_2$CH$_3$}
Berikut aturan-aturan yang harus diperhatikan dalam penulisan rumus dengan paket XyMTeX
Tabel 1.
Dengan bentuk/deskripsi sebagai berikut:
Sedangkan simbol yang disediakan pada option adalah:
Tabel 2.
contoh-contoh lain
1. \cyclohexanev[A]{1==NO$_2$;2==CH$_3$}
2. \cyclohexanev[be]{1D==O;4Sb==CH$_3$O;4Sa==OCH$_3$;
2==NH–SO$_2$CH$_3$}
3. \cyclopentanev[a]{1==C$_2$H$_5$;2==H;3Sa==CH$_3$;
3Sb==H;5Sa==H;5Sb==(CH$_3$)$_2$CH}
4. \begin{center}
\cyclohexanev[]{%
1==\ryl(8==NH–SO$_{2}$){1==\bzdrh{6==(yl)}};
2==\ryl(5==NH–SO$_{2}$){4==\bzdrh{1==(yl)}};
3==\ryl(3==NH–SO$_{2}$){4==\bzdrh{1==(yl)}};%
4==\ryl(0==NH–SO$_{2}$){7==\bzdrh{2==(yl)}}}
\end{center}
masih banyak contoh lain yang bisa anda temukan di dalam dokumentasi XyMTeX. Selamat Mencoba

GUEST BLOG:
Penulis dibalik Artikel ini: Rahmat Wira Dafitra |
Hotnews.web.id | Blog Paper's

Alat kimia (Tanpa Gambar)

A. Peralatan Dasar

1). Gelas Kimia (beaker) : berupa gelas tinggi, berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap panas hingga suhu 200 oC. Ukuran alat ini ada yang 50 mL, 100 mL dan 2 L.

Fungsi :

· Untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi

· Menampung zat kimia

· Memanaskan cairan

· Media pemanasan cairan



A. Peralatan Dasar

1). Gelas Kimia (beaker) : berupa gelas tinggi, berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap panas hingga suhu 200 oC. Ukuran alat ini ada yang 50 mL, 100 mL dan 2 L.

Fungsi :

· Untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi

· Menampung zat kimia

· Memanaskan cairan

· Media pemanasan cairan

2). Labu Erlenmeyer : berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan skala sepanjang dindingnya. Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L.

Fungsi :

o Untuk menyimpan dan memanaskan larutan

o Menampung filtrat hasil penyaringan

o Menampung titran (larutan yang dititrasi) pada proses titrasi

3). Gelas ukur : berupa gelas tinggi dengan skala di sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas. Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L.

Fungsi :

Untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu

4). Pipet : alat untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu maupun takaran bebas. Jenisnya :

a) Pipet seukuran : digunakan untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu secara tepat, bagian tengahnya menggelembung.

b) Pipet berukuran : berupa pipa kurus dengan skala di sepanjang dindingnya. Berguna untuk mengukur dan memindahkan larutan dengan volume tertentu secara tepat.

c) Pipet tetes : berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Berguna untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil.

5). Buret : berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran di ujungnya. Ukurannya mulai dari 5 dan 10 mL (mikroburet) dengan skala 0,01 mL, dan 25 dan 50 mL dengan skala 0,05 mL.

Fungsi :

Untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi.

6). Tabung reaksi : berupa tabung yang kadang dilengkapi dengan tutup. Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas, terdiri dari berbagai ukuran.

Fungsi :

v Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia

v Untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil

7). Kaca arloji : terbuat dari kaca bening, terdiri dari berbagai ukuran diameter.

Fungsi :

§ Sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan sampel

§ Tempat saat menimbang bahan kimia

§ Tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator

8). Corong : terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti gelas bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek. Cara menggunakannya dengan meletakkan kertas saring ke dalam corong tersebut.

Fungsi :

Untuk menyaring campuran kimia dengan gravitasi.

9). Cawan : terbuat dari porselen dan biasa digunakan untuk menguapkan larutan.

10). Mortar dan pestle : terbuat dari porselen, kaca atau batu granit yang dapat digunakan untuk menghancurkan dan mencampurkan padatan kimia.

11). Spatula : berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari stainless steel atau alumunium.

Fungsi :

Ø Untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan

Ø Dipakai untuk mengaduk larutan

12). Batang pengaduk : terbuat dari kaca tahan panas, digunakan untuk mengaduk cairan di dalam gelas kimia.

13). Kawat kasa : kawat yang dilapisi dengan asbes, digunakan sebagai alas dalam penyebaran panas yang berasal dari suatu pembakar.

14). Kaki tiga : besi yang menyangga ring dan digunakan untuk menahan kawat kasa dalam pemanasan.

15). Burner / pembakar spiritus : digunakan untuk memanaskan bahan kimia.

16). Bola hisap : digunakan untuk membantu proses pengambilan cairan. Terbuat dari karet yang disertai dengan tanda untuk menyedot cairan (suction), mengambil udara (aspirate) dan mengosongkan (empty).

17). Neraca analisis : digunakan untuk menimbang padatan kimia.

B. Peralatan Pendukung

1). Labu ukur : berupa labu dengan leher yang panjang dan bertutup; terbuat dari kaca dan tidak boleh terkena panas karena dapat memuai. Ukurannya mulai dari 1 mL hingga 2 L.

Fungsi :

Untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan.

Cara menggunakan :

Mengisikan larutan yang akan diencerkan atau padatan yang akan dilarutkan. Tambahkan cairan yang dipakai sebagai pelarut sampai setengah labu terisi, kocok kemudian penuhkan labu sampai tanda batas. Sumbat labu, pegang tutupnya dengan jari, kocok dengan cara membolak-balikkan labu sampai larutan homogen.

2). Labu bundar : berupa labu dengan leher yang panjang, alasnya ada yang bundar, ada yang rata. Terbuat dari kaca tahan panas pada suhu 120-300 oC.Ukurannya mulai dari 250 mL sampai 2000 mL.

Fungsi :

Untuk memanaskan larutan dan menyimpan larutan.

3). Corong Buchner : berupa corong yang bagian dasarnya berpori dan berdiameter besar. Terbuat dari porselen, plastik atau kaca. Berguna untuk menyaring sampel agar lebih cepat kering. Cara menggunakannya dengan meletakkan kertas saring yang diameternya sama dengan diameter corong.

4). Erlenmeyer Buchner : berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin mengecil, ada lubang kecil yang dapat dihubungkan dengan selang ke pompa vakum. Terbuat dari kaca tebal yang dapat menahan tekanan sampai 5 atm. Ukurannya mulai dari 100 mL hingga 2 L. Dipakai untuk menampung cairan hasil filtrasi.

Cara menggunakannya :

Diawali dengan memasang corong Buchner di leher labu, pasang selang yang tersambung ke pompa vakum pada bagian yang menonjol.

5). Corong pisah : berupa corong yang bagian atasnya bulat dengan lubang pengisi terletak di sebelah atas, bagian bawahnya berkatup. Terbuat dari kaca.

Fungsi :

Untuk memisahkan campuran larutan yang memiliki kelarutan yang berbeda. Biasanya digunakan dalam proses ekstraksi.

Cara menggunakannya :

campuran yang akan dipisahkan dimasukkan lewat lubang atas, katup dalam keadaan tertutup. Pegang tutup bagian atas, corong dipegang dengan tangan kanan dan kiri dalam posisi horisontal, kocok agar ekstraksi berlangsung dengan baik. Buka tutup bagian atas, keluarkan larutan bagian bawah melalui katup secara pelan. Tutup kembali katup jika larutan lapisan bawah sudah keluar.

6). Desikator : berupa panci bersusun dua yang bagian bawahnya diisi bahan pengering, dengan penutup yang sulit dilepas dalam keadaan dingin karena dilapisi vaseline. Ada 2 macam desikator : desikator biasa dan vakum. Desikator vakum pada bagian tutupnya ada katup yang bisa dibuka tutup, yang dihubungkan dengan selang ke pompa. Bahan pengering yang biasa digunakan adalah silika gel.

Fungsi :

§ Tempat menyimpan sampel yang harus bebas air

§ Mengeringkan padatan

Cara menggunakannya :

o Dengan membuka tutup desikator dengan menggesernya ke samping.

o Letakkan sampel dan tutup kembali dengan cara yang sama.

Keterangan :

Silika gel yang masih bisa menyerap uap air berwarna biru; jika silika gel sudah berubah menjadi merah muda maka perlu dipanaskan dalam oven bersuhu 105 oC sampai warnanya kembali biru.

7). Cawan petri : berbentuk seperti gelas kimia yang berdinding sangat rendah. Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas. Berfungsi sebagai wadah menimbang dan menyimpan bahan kimia, mikrobiologi.

8). Botol semprot : berupa botol tinggi bertutup yang terbuat dari plastik. Berfungsi sebagai tempat menyimpan aquades. Cara menggunakannya dengan menekan badan botol sampai airnya keluar.

9). Krusibel : berupa mangkok kecil yang dilengkapi tutup dan terbuat dari porselen tahan panas, alumina. Dipakai sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia. Pada saat krus masih dalam keadaan panas, jangan langsung dikenai air. Perubahan suhu mendadak menyebabkan krus pecah.

10). Kaki tiga krus : terbuat dari porselen dan berfungsi untuk menaruh krusibel saat akan dipanaskan langsung di atas api.

11). Statif : terbuat dari besi atau baja yang berfungsi untuk menegakkan buret, corong, corong pisah dan peralatan gelas lainnya pada saat digunakan.

12). Klem manice : terbuat dari besi atau alumunium yang berfungsi untuk memegang peralatan gelas yang dipakai pada proses destilasi. Bagian belakangnya dihubungkan dengan statif menggunakan klem bosshead.

13). Klem bosshead : terbuat dari besi atau alumunium yang berfungsi untuk menghubungkan statif dengan klem manice atau pemegang corong.

14). Klem buret : terbuat dari besi atau baja untuk memegang buret yang digunakan untuk titrasi.

15). Pemegang corong : terbuat dari besi atau baja untuk memegang corong atau corong pisah yang dipakai pada proses penyaringan atau pemisahan. Bagian belakang disambungkan dengan statif menggunakan klem bosshead.

16). Tang krusibel : terbuat dari besi atau baja untuk mengambil dan membawa krusibel.

17). Stirrer magnetic : magnet yang digunakan untuk mengaduk larutan.

18). Sentrifuge : berfungsi untuk mengendapkan dan memisahkan padatan dari larutan.

19). Chromatography chamber : terbuat dari kaca yang digunakan dalam proses kromatografi kertas.

20). Spectronic 20 : digunakan untuk mengukur absorbansi larutan berwarna dalam proses spektrofotometri.

C. Teknik Dasar di Laboratorium

1. Cara memanaskan cairan

Harus memperhatikan kemungkinan terjadinya bumping (meloncatnya cairan akibat peningkatan suhu drastis). Cara mencegahnya dengan menambahkan batu didih ke dalam gelas kimia.

a. Pemanasan cairan dalam tabung reaksi

o Jangan sampai mengarahkan mulut tabung reaksi kepada praktikan baik diri sendiri maupun orang lain

o Jepit tabung reaksi pada bagian dekat dengan mulut tabung

o Posisi tabung ketika memanaskan cairan agak miring, aduk dan sesekali dikocok

o Pengocokan terus dilakukan sesaat setelah pemanasan

b. Pemanasan cairan dalam gelas kimia dan labu Erlenmeyer

Bagian bawah dapat kontak langsung dengan api sambil cairannya digoyangkan perlahan, sesekali diangkat bila mendidih.

2. Cara membaca volume pada gelas ukur

Masukkan cairan yang akan diukur lalu tepatkan dengan pipet tetes sampai skala yang diinginkan. Bagian terpenting dalam membaca skala di gelas ukur tersebut adalah garis singgung skala harus sesuai dengan meniskus cairan. Meniskus adalah garis lengkung permukaan cairan yang disebabkan adanya gaya kohesi atau adhesi zat cair dengan gelas ukur.

3. Cara menggunakan buret

Sebelum digunakan, buret harus dibilas dengan larutan yang akan digunakan. Cara mengisinya :

Kran ditutup kemudian larutan dimasukkan dari bagian atas menggunakan corong gelas. Jangan mengisi buret dengan posisi bagian atasnya lebih tinggi dari mata kita. Turunkan buret dan statifnya ke lantai agar jika ada larutan yang tumpah dari corong tidak terpercik ke mata. Jangan sampai ada gelembung yang tertinggal di bagian bawah buret. Jika sudah tidak ada gelembung, tutup kran. Selanjutnya isi buret hingga melebihi skala nol, lalu buka kran sedikit untuk mengatur cairan agar tepat pada skala nol.

4. Cara menggunakan neraca analitis

· Nolkan terlebih dulu neraca tersebut

· Letakkan zat yang akan ditimbang pada bagian timbangan

· Baca nilai yang tertera pada layar monitor neraca

· Setelah digunakan, nolkan kembali neraca tersebut

5. Cara menghirup bau zat

Ingat : Jangan pernah menghirup gas atau uap senyawa secara langsung!

Gunakan tangan dengan mengibaskan bau sedikit sampel gas ke hidung

alat kimia

berikut ialah gambar dan fungsi alat alat kimia
Alat dan Bahan (minimal) yang harus ada di Lab. Kimia

Lihat gambar alat kimia yang lebih lengkap disini:





KGS.01
Beker gelas 1000 ml
Bahan: gelas borosilikat. Volume : 1000 ml. Berskala teratur dan permanen warna putih, tingkatan untuk percobaan siswa.
Kegunaan
Tempat untuk percobaan, proses difusi osmosis
KGS.01
KGS.02
Batang pengaduk
Batang gelas, dengan ujung bulat dan ujung yang lain pipih. Panjang 15 cm.
Kegunaan
Pengocok larutan
KGS.02
KGS.03
Beker gelas 100 ml
Bahan: gelas borosilikat. Volume : 100 ml. Berskala teratur dan permanen warna putih, tingkatan untuk percobaan siswa.
Kegunaan
Tempat membuat larutan
KGS.03
KU.01
Boshead
Dua pasang tempat jepitan, 2 pasang jepitan yang saling menyilang siku-siku.
Kegunaan
Penjepit klem universal
KU.01
KGS.04
Erlenmeyer 100 ml
Bahan: gelas borosilikat. Volume : 100 ml. Tingkatan untuk percobaan siswa.Mulut sempit.
Kegunaan
Tempat membuat larutan
KGS.04
KC.01
Gambar beberapa bentuk unsur, molekul, dan senyawa
Molekul air, molekul gula, molekul garam, molekul oksigen, molekul karbohidrat. Ukuran 70 x 100 cm.
Kegunaan
Mengenali molekul gula, garam, oksigen, karbohidrat atau zat-zat yang ada di sekitar kehidupan kita.
KC.01
KC.02
Gambar dinding Kemasan Pemutih, Pewarna, Pewangi, dan Pembasmi
Gambar dinding yang memuat berbagai macam kemasan yang mengandung bahan pemutih, pewangi, pewarna, dan pembasmi. Ukuran 70 x 100 cm.
Kegunaan
Mengenali zat-zat yang terkandung dalam kemasan bahan/barang/ sehari-hari yang bersifat berguna dan tak berguna bagi kesehatan.
KC.02
KC.03
Gambar dinding sistem periodik unsur
Memuat 114 nama unsur, tiap unsur diberi keterangan mengenai nomor massa , nomor atom, . Ukuran (80 x 120) cm.
Kegunaan
Untuk mengenali beberapa unsur yang sudah ditemukan terdapat di alam dan yang belum terdapat di alam.
KC.03
KC.04
Gambar dinding zat psikotropika
Gambar dinding yang memuat gambar beberapa kemasan yang menggunakan zat aditif dan gambar/simbol zat psikotropika.
Kegunaan
Mengenali beberapa zat/makanan yang mengandung bahan aditif dan psikotropika.
KC.04
KGS.05
Gelas ukur 100 ml
Gelas dengan penutup. Dasar bundar, Tingkatan: untuk siswa. Kapasitas: 100 ml.
Kegunaan
Untuk mengukur volume larutan
KGS.05
 
KU.02
Kaki tiga
Satu ring diamater 80 mm dengan tiga kaki panjang 8 cm. Diameter luar : 8 mm.
Kegunaan
Untuk penyangga pembakar spirtus
KU.02

GUEST BLOG:
Penulis dibalik Artikel ini: Rahmat Wira Dafitra |
Hotnews.web.id | Blog Paper's

drama 17'an

Memasuki Bulan Agustus,
tidak ada salahnya kita kembali ke jaman SD
dimana mungkin pada masa sekolah itu tak banyak detail yang kita ketahui
tentang hari berejarah bangsa kita tercinta ini.

Namun yang membuat saya senang,

pada bagian akhir tulisan di bawah ini
ada cerita tentang betapa bermaknanya kehadiran seorang fotografer dalam sebuah cerita sejarah.
Tanpa dia, cerita tentang proklamasi
mungkin hanya bisa kita imajinasikan saja tanpa kejelasan visual.


Berikut fakta sejarah yang terjadi pada saat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ( diperoleh dari berbagai rangkuman sumber sejarah Bangsa Indonesia antara lain dari : Sekretariat Negara RI & Wikipedia ) :

Perdebatan Antara Golongan Tua & Golongan Muda

Proklamasi, ternyata didahului oleh perdebatan hebat antara golongan pemuda dengan golongan tua. Baik golongan tua maupun golongan muda, sesungguhnya sama-sama menginginkan secepatnya dilakukan Proklamasi Kemerdekaan dalam suasana kekosongan kekuasaan dari tangan pemerintah Jepang. Hanya saja, mengenai cara melaksanakan proklamasi itu terdapat perbedaan pendapat. Golongan tua, sesuai dengan perhitungan politiknya, berpendapat bahwa Indonesia dapat merdeka tanpa pertumpahan darah, jika tetap bekerjasama dengan Jepang.

Karena itu, untuk memproklamasikan kemerdekaan, diperlukan suatu revolusi yang terorganisir. Soekarno dan Hatta, dua tokoh golongan tua, bermaksud membicarakan pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan dalam rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia ( PPKI ). Dengan cara itu, pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan tidak menyimpang dari ketentuan pemerintah Jepang. Sikap inilah yang tidak disetujui oleh golongan pemuda. Mereka menganggap, bahwa PPKI adalah badan buatan Jepang. Sebaliknya, golongan pemuda menghendaki terlaksananya Proklamasi Kemerdekaan itu, dengan kekuatan sendiri. Lepas sama sekali dari campur tangan pemerintah Jepang. Perbedaan pendapat ini, mengakibatkan penekanan-penekanan golongan pemuda kepada golongan tua yang mendorong mereka melakukan “aksi penculikan” terhadap diri Soekarno-Hatta ( lihat Marwati Djoened Poesponegoro, ed. 1984:77-81 )

Tanggal 15 Agustus 1945, kira-kira pukul 22.00, di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, tempat kediaman Bung Karno, berlangsung perdebatan serius antara sekelompok pemuda dengan Bung Karno mengenai Proklamasi Kemerdekaan sebagaimana dilukiskan Lasmidjah Hardi ( 1984:58 ); Ahmad Soebardjo ( 1978:85-87 ) sebagai berikut:

” Sekarang Bung, sekarang! malam ini juga kita kobarkan revolusi !” kata Chaerul Saleh dengan meyakinkan Bung Karno bahwa ribuan pasukan bersenjata sudah siap mengepung kota dengan maksud mengusir tentara Jepang. ” Kita harus segera merebut kekuasaan !” tukas Sukarni berapi-api. ” Kami sudah siap mempertaruhkan jiwa kami !” seru mereka bersahutan. Wikana malah berani mengancam Soekarno dengan pernyataan; ” Jika Bung Karno tidak mengeluarkan pengumuman pada malam ini juga, akan berakibat terjadinya suatu pertumpahan darah dan pembunuhan besar-besaran esok hari .”

Mendengar kata-kata ancaman seperti itu, Soekarno naik darah dan berdiri menuju Wikana sambil berkata: ” Ini batang leherku, seretlah saya ke pojok itu dan potonglah leherku malam ini juga! Kamu tidak usah menunggu esok hari !”. Hatta kemudian memperingatkan Wikana; “… Jepang adalah masa silam. Kita sekarang harus menghadapi Belanda yang akan berusaha untuk kembali menjadi tuan di negeri kita ini. Jika saudara tidak setuju dengan apa yang telah saya katakan, dan mengira bahwa saudara telah siap dan sanggup untuk memproklamasikan kemerdekaan, mengapa saudara tidak memproklamasikan kemerdekaan itu sendiri ? Mengapa meminta Soekarno untuk melakukan hal itu ?”

Namun, para pemuda terus mendesak; ” apakah kita harus menunggu hingga kemerdekaan itu diberikan kepada kita sebagai hadiah, walaupun Jepang sendiri telah menyerah dan telah takluk dalam ‘Perang Sucinya ‘!”. ” Mengapa bukan rakyat itu sendiri yang memprokla­masikan kemerdekaannya ? Mengapa bukan kita yang menyata­kan kemerdekaan kita sendiri, sebagai suatu bangsa ?”. Dengan lirih, setelah amarahnya reda, Soekarno berkata; “… kekuatan yang segelintir ini tidak cukup untuk melawan kekuatan bersenjata dan kesiapan total tentara Jepang! Coba, apa yang bisa kau perlihatkan kepada saya ? Mana bukti kekuatan yang diperhitungkan itu ? Apa tindakan bagian keamananmu untuk menyelamatkan perempuan dan anak-anak ? Bagaimana cara mempertahankan kemerdekaan setelah diproklamasikan ? Kita tidak akan mendapat bantuan dari Jepang atau Sekutu. Coba bayangkan, bagaimana kita akan tegak di atas kekuatan sendiri “. Demikian jawab Bung Karno dengan tenang.

Para pemuda, tetap menuntut agar Soekarno-Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan. Namun, kedua tokoh itu pun, tetap pada pendiriannya semula. Setelah berulangkali didesak oleh para pemuda, Bung Karno menjawab bahwa ia tidak bisa memutuskannya sendiri, ia harus berunding dengan para tokoh lainnya. Utusan pemuda mempersilahkan Bung Karno untuk berunding. Para tokoh yang hadir pada waktu itu antara lain, Mohammad Hatta, Soebardjo, Iwa Kusumasomantri, Djojopranoto, dan Sudiro. Tidak lama kemudian, Hatta menyampaikan keputusan, bahwa usul para pemuda tidak dapat diterima dengan alasan kurang perhitungan serta kemungkinan timbulnya banyak korban jiwa dan harta. Mendengar penjelasan Hatta, para pemuda nampak tidak puas. Mereka mengambil kesimpulan yang menyimpang; menculik Bung Karno dan Bung Hatta dengan maksud menyingkirkan kedua tokoh itu dari pengaruh Jepang.

Pukul 04.00 dinihari, tanggal 16 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta oleh sekelompok pemuda dibawa ke Rengasdengklok. Aksi “penculikan” itu sangat mengecewakan Bung Karno, sebagaimana dikemukakan Lasmidjah Hardi ( 1984:60 ). Bung Karno marah dan kecewa, terutama karena para pemuda tidak mau mendengarkan pertimbangannya yang sehat. Mereka menganggap perbuatannya itu sebagai tindakan patriotik. Namun, melihat keadaan dan situasi yang panas, Bung Karno tidak mempunyai pilihan lain, kecuali mengikuti kehendak para pemuda untuk dibawa ke tempat yang mereka tentukan. Fatmawati istrinya, dan Guntur yang pada waktu itu belum berumur satu tahun, ia ikut sertakan.

Rengasdengklok kota kecil dekat Karawang dipilih oleh para pemuda untuk mengamankan Soekarno-Hatta dengan perhitungan militer; antara anggota PETA ( Pembela Tanah Air ) Daidan Purwakarta dengan Daidan Jakarta telah terjalin hubungan erat sejak mereka mengadakan latihan bersama-sama. Di samping itu, Rengasdengklok letaknya terpencil sekitar 15 km. dari Kedunggede Karawang. Dengan demikian, deteksi dengan mudah dilakukan terhadap setiap gerakan tentara Jepang yang mendekati Rengasdengklok, baik yang datang dari arah Jakarta maupun dari arah Bandung atau Jawa Tengah.

Sehari penuh, Soekarno dan Hatta berada di Rengasdengklok. Maksud para pemuda untuk menekan mereka, supaya segera melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan terlepas dari segala kaitan dengan Jepang, rupa-rupanya tidak membuahkan hasil. Agaknya keduanya memiliki wibawa yang cukup besar. Para pemuda yang membawanya ke Rengasdengklok, segan untuk melakukan penekanan terhadap keduanya. Sukarni dan kawan-kawannya, hanya dapat mendesak Soekarno-Hatta untuk menyatakan proklamasi secepatnya seperti yang telah direncanakan oleh para pemuda di Jakarta . Akan tetapi, Soekarno-Hatta tidak mau didesak begitu saja. Keduanya, tetap berpegang teguh pada perhitungan dan rencana mereka sendiri. Di sebuah pondok bambu berbentuk panggung di tengah persawahan Rengasdengklok, siang itu terjadi perdebatan panas; ” Revolusi berada di tangan kami sekarang dan kami memerintahkan Bung, kalau Bung tidak memulai revolusi malam ini, lalu …”. ” Lalu apa ?” teriak Bung Karno sambil beranjak dari kursinya, dengan kemarahan yang menyala-nyala. Semua terkejut, tidak seorang pun yang bergerak atau berbicara.

Waktu suasana tenang kembali. Setelah Bung Karno duduk. Dengan suara rendah ia mulai berbicara; ” Yang paling penting di dalam peperangan dan revolusi adalah saatnya yang tepat. Di Saigon, saya sudah merencanakan seluruh pekerjaan ini untuk dijalankan tanggal 17 “. ” Mengapa justru diambil tanggal 17, mengapa tidak sekarang saja, atau tanggal 16 ?” tanya Sukarni. ” Saya seorang yang percaya pada mistik”. Saya tidak dapat menerangkan dengan pertimbangan akal, mengapa tanggal 17 lebih memberi harapan kepadaku. Akan tetapi saya merasakan di dalam kalbuku, bahwa itu adalah saat yang baik. Angka 17 adalah angka suci. Pertama-tama kita sedang berada dalam bulan suci Ramadhan, waktu kita semua berpuasa, ini berarti saat yang paling suci bagi kita. tanggal 17 besok hari Jumat, hari Jumat itu Jumat legi, Jumat yang berbahagia, Jumat suci. Al-Qur’an diturunkan tanggal 17, orang Islam sembahyang 17 rakaat, oleh karena itu kesucian angka 17 bukanlah buatan manusia “. Demikianlah antara lain dialog antara Bung Karno dengan para pemuda di Rengasdengklok sebagaimana ditulis Lasmidjah Hardi ( 1984:61 ).

Sementara itu, di Jakarta, antara Mr. Ahmad Soebardjo dari golongan tua dengan Wikana dari golongan muda membicarakan kemerdekaan yang harus dilaksanakan di Jakarta . Laksamana Tadashi Maeda, bersedia untuk menjamin keselamatan mereka selama berada di rumahnya. Berdasarkan kesepakatan itu, Jusuf Kunto dari pihak pemuda, hari itu juga mengantar Ahmad Soebardjo bersama sekretaris pribadinya, Sudiro, ke Rengasdengklok untuk menjemput Soekarno dan Hatta. Rombongan penjemput tiba di Rengasdengklok sekitar pukul 17.00. Ahmad Soebardjo memberikan jaminan, bahwa Proklamasi Kemerdekaan akan diumumkan pada tanggal 17 Agustus 1945, selambat-lambatnya pukul 12.00. Dengan jaminan itu, komandan kompi PETA setempat, Cudanco Soebeno, bersedia melepaskan Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta ( Marwati Djoened Poesponegoro, ed. 1984:82-83 ).

Merumuskan Teks Proklamasi Kemerdekaan

Rombongan Soekarno-Hatta tiba di Jakarta sekitar pukul 23.00. Langsung menuju rumah Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Imam Bonjol No.1, setelah lebih dahulu menurunkan Fatmawati dan putranya di rumah Soekarno. Rumah Laksamada Maeda, dipilih sebagai tempat penyusunan teks Proklamasi karena sikap Maeda sendiri yang memberikan jaminan keselamatan pada Bung Karno dan tokoh-tokoh lainnya. De Graff yang dikutip Soebardjo ( 1978:60-61 ) melukiskan sikap Maeda seperti ini. Sikap dari Maeda tentunya memberi kesan aneh bagi orang-orang Indonesia itu, karena perwira Angkatan Laut ini selalu berhubungan dengan rakyat Indonesia.

Sebagai seorang perwira Angkatan Laut yang telah melihat lebih banyak dunia ini dari rata-rata seorang perwira Angkatan Darat , ia mempunyai pandangan yang lebih tepat tentang keadaan dari orang-orang militer yang agak sempit pikirannya. Ia dapat berbicara dalam beberapa bahasa. Ia adalah pejabat yang bertanggungjawab atas Bukanfu di Batavia; kantor pembelian Angkatan Laut di Indonesia. Ia tidak khusus membatasi diri hanya pada tugas-tugas militernya saja, tetapi agar dirinya dapat terbiasa dengan suasana di Jawa , ia membentuk suatu kantor penerangan bagi dirinya di tempat yang sama yang pimpinannya dipercayakan kepada Soebardjo. Melalui kantor inilah, yang menuntut biaya yang tidak sedikit baginya, ia mendapatkan pengertian tentang masalah-masalah di Jawa lebih baik dari yang didapatnya dari buletin-buletin resmi Angkatan Darat. Terlebih-lebih ia memberanikan diri untuk mendirikan asrama-asrama bagi nasionalis-nasionalis muda Indonesia . Pemimpin-pemimpin terkemuka, diperbantukan sebagai guru-guru untuk mengajar di asrama itu. Doktrin-doktrin yang agak radikal dipropagandakan. Lebih lincah dari orang-orang militer, ia berhasil mengambil hati dari banyak nasionalis yang tahu pasti bahwa keluhan-keluhan dan keberatan-keberatan mereka selalu bisa dinyatakan kepada Maeda. Sikap Maeda seperti inilah yang memberikan keleluasaan kepada para tokoh nasionalis untuk melakukan aktivitas yang maha penting bagi masa depan bangsanya.

Malam itu, dari rumah Laksamana Maeda, Soekarno dan Hatta ditemani Laksamana Maeda menemui Somobuco ( kepala pemerintahan umum ), Mayor Jenderal Nishimura, untuk menjajagi sikapnya mengenai pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan. Nishimura mengatakan bahwa karena Jepang sudah menyatakan menyerah kepada Sekutu, maka berlaku ketentuan bahwa tentara Jepang tidak diperbolehkan lagi mengubah status quo . Tentara Jepang diharuskan tunduk kepada perintah tentara Sekutu. Berdasarkan garis kebi ­ jakan itu, Nishimura melarang Soekarno-Hatta mengadakan rapat PPKI dalam rangka pelaksanaan Proklamasi Kemerde ­ kaan. Melihat kenyataan ini, Soekarno-Hatta sampai pada kesimpulan bahwa tidak ada gunanya lagi untuk membicara­kan soal kemerdekaan Indonesia dengan Jepang. Mereka hanya berharap agar pihak Jepang tidak menghalang-ha ­ langi pelaksanaan proklamasi kemerdekaan oleh rakyat Indonesia sendiri ( Hatta, 1970:54-55 ).

Setelah pertemuan itu, Soekarno dan Hatta kembali ke rumah Laksamana Maeda. Di ruang makan rumah Laksamana Maeda itu dirumuskan teks proklamasi kemerdekaan. Maeda, sebagai tuan rumah, mengundurkan diri ke kamar tidurnya di lantai dua ketika peristiwa bersejarah itu berlangsung. Miyoshi, orang kepercayaan Nishimura, bersama Sukarni, Sudiro, dan B.M. Diah menyaksikan Soekarno, Hatta, dan Ahmad Soebardjo membahas rumusan teks Proklamasi. Sedangkan tokoh-tokoh lainnya, baik dari golongan tua maupun dari golongan pemuda, menunggu di serambi muka.

Menurut Soebardjo ( 1978:109 ) di ruang makan rumah Laksamana Maeda menjelang tengah malam, rumusan teks Proklamasi yang akan dibacakan esok harinya disusun. Soekarno menuliskan konsep proklamasi pada secarik kertas. Hatta dan Ahmad Soebardjo menyumbangkan pikirannya secara lisan. Kalimat pertama dari teks Proklamasi merupakan saran Ahmad Soebardjo yang diambil dari rumusan Dokuritsu Junbi Cosakai , sedangkan kalimat terakhir merupakan sumbangan pikiran Mohammad Hatta. Hatta menganggap kalimat pertama hanyalah merupakan pernyataan dari kemauan bangsa Indonesia untuk menentukan nasibnya sendiri, menurut pendapatnya perlu ditambahkan pernyataan mengenai pengalihan kekuasaan ( transfer of sovereignty ). Maka dihasilkanlah rumusan terakhir dari teks proklamasi itu.

Setelah kelompok yang menyendiri di ruang makan itu selesai merumuskan teks Proklamasi, kemudian mereka menuju serambi muka untuk menemui hadirin yang berkumpul di ruangan itu. Saat itu, dinihari menjelang subuh. Jam menunjukkan pukul 04.00, Soekarno mulai membuka pertemuan itu dengan membacakan rumusan teks Proklamasi yang masih merupakan konsep. Soebardjo ( 1978:109-110 ) melukiskan suasana ketika itu: “ Sementara teks Proklamasi ditik, kami menggunakan kesempatan untuk mengambil makanan dan minuman dari ruang dapur, yang telah disiapkan sebelumnya oleh tuan rumah kami yang telah pergi ke kamar tidurnya di tingkat atas. Kami belum makan apa-apa, ketika meninggalkan Rengasdengklok. Bulan itu adalah bulan suci Ramadhan dan waktu hampir habis untuk makan sahur, makan terakhir sebelum sembahyang subuh. Setelah kami terima kembali teks yang telah ditik, kami semuanya menuju ke ruang besar di bagian depan rumah. Semua orang berdiri dan tidak ada kursi di dalam ruangan. Saya bercampur dengan beberapa anggota Panitia di tengah-tengah ruangan. Sukarni berdiri di samping saya. Hatta berdiri mendampingi Sukarno menghadap para hadirin . Waktu menunjukkan pukul 04.00 pagi tanggal 17 Agustus 1945, pada saat Soekarno membuka pertemuan dini hari itu dengan beberapa patah kata.

“Keadaan yang mendesak telah memaksa kita semua mempercepat pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan. Rancangan teks telah siap dibacakan di hadapan saudara-saudara dan saya harapkan benar bahwa saudara-saudara sekalian dapat menyetujuinya sehingga kita dapat berjalan terus dan menyelesaikan pekerjaan kita sebelum fajar menyingsing“. Kepada mereka yang hadir, Soekarno menyarankan agar bersama-sama menandatangani naskah proklamasi selaku wakil-wakil bangsa Indonesia . Saran itu diperkuat oleh Mohammad Hatta dengan mengambil contoh pada “Declaration of Independence ” Amerika Serikat. Usul itu ditentang oleh pihak pemuda yang tidak setuju kalau tokoh-tokoh golongan tua yang disebutnya “budak-budak Jepang” turut menandatangani naskah proklamasi. Sukarni mengusulkan agar penandatangan naskah proklamasi itu cukup dua orang saja, yakni Soekarno dan Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia . Usul Sukarni itu diterima oleh hadirin.

Naskah yang sudah diketik oleh Sajuti Melik, segera ditandatangani oleh Soekarno dan Mohammad Hatta. Persoalan timbul mengenai bagaimana Proklamasi itu harus diumumkan kepada rakyat di seluruh Indonesia , dan juga ke seluruh pelosok dunia. Di mana dan dengan cara bagaimana hal ini harus diselenggarakan? Menurut Soebardjo ( 1978:113 ), Sukarni kemudian memberitahukan bahwa rakyat Jakarta dan sekitarnya, telah diserukan untuk datang berbondong-bondong ke lapangan IKADA pada tanggal 17 Agustus untuk mendengarkan Proklamasi Kemerdekaan. Akan tetapi Soekarno menolak saran Sukarni. ” Tidak ,” kata Soekarno, ” lebih baik dilakukan di tempat kediaman saya di Pegangsaan Timur. Pekarangan di depan rumah cukup luas untuk ratusan orang. Untuk apa kita harus memancing-mancing insiden ? Lapangan IKADA adalah lapangan umum. Suatu rapat umum, tanpa diatur sebelumnya dengan penguasa-penguasa militer, mungkin akan menimbulkan salah faham. Suatu bentrokan kekerasan antara rakyat dan penguasa militer yang akan membubarkan rapat umum tersebut, mungkin akan terjadi. Karena itu, saya minta saudara sekalian untuk hadir di Pegangsaan Timur 56 sekitar pukul 10.00 pagi .” Demikianlah keputusan terakhir dari pertemuan itu.

Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Hari Jumat di bulan Ramadhan, pukul 05.00 pagi, fajar 17 Agustus 1945 memancar di ufuk timur. Embun pagi masih menggelantung di tepian daun. Para pemimpin bangsa dan para tokoh pemuda keluar dari rumah Laksamana Maeda, dengan diliputi kebanggaan setelah merumuskan teks Proklamasi hingga dinihari. Mereka, telah sepakat untuk memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia hari itu di rumah Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, pada pukul 10.00 pagi. Bung Hatta sempat berpesan kepada para pemuda yang bekerja pada pers dan kantor-kantor berita, untuk memperbanyak naskah proklamasi dan menyebarkannya ke seluruh dunia ( Hatta, 1970:53 ).

Menjelang pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan, suasana di Jalan Pegangsaan Timur 56 cukup sibuk. Wakil Walikota, Soewirjo, memerintahkan kepada Mr. Wilopo untuk mempersiapkan peralatan yang diperlukan seperti mikrofon dan beberapa pengeras suara. Sedangkan Sudiro memerintahkan kepada S. Suhud untuk mempersiapkan satu tiang bendera. Karena situasi yang tegang, Suhud tidak ingat bahwa di depan rumah Soekarno itu, masih ada dua tiang bendera dari besi yang tidak digunakan. Malahan ia mencari sebatang bambu yang berada di belakang rumah. Bambu itu dibersihkan dan diberi tali. Lalu ditanam beberapa langkah saja dari teras rumah. Bendera yang dijahit dengan tangan oleh Nyonya Fatmawati Soekarno sudah disiapkan. Bentuk dan ukuran bendera itu tidak standar, karena kainnya berukuran tidak sempurna. Memang, kain itu awalnya tidak disiapkan untuk bendera.

Sementara itu, rakyat yang telah mengetahui akan dilaksanakan Proklamasi Kemerdekaan telah berkumpul. Rumah Soekarno telah dipadati oleh sejumlah massa pemuda dan rakyat yang berbaris teratur. Beberapa orang tampak gelisah, khawatir akan adanya pengacauan dari pihak Jepang. Matahari semakin tinggi, Proklamasi belum juga dimulai. Waktu itu Soekarno terserang sakit, malamnya panas dingin terus menerus dan baru tidur setelah selesai merumuskan teks Proklamasi. Para undangan telah banyak berdatangan, rakyat yang telah menunggu sejak pagi, mulai tidak sabar lagi. Mereka yang diliputi suasana tegang berkeinginan keras agar Proklamasi segera dilakukan. Para pemuda yang tidak sabar, mulai mendesak Bung Karno untuk segera membacakan teks Proklamasi. Namun, Bung Karno tidak mau membacakan teks Proklamasi tanpa kehadiran Mohammad Hatta. Lima menit sebelum acara dimulai, Mohammad Hatta datang dengan pakaian putih-putih dan langsung menuju kamar Soekarno. Sambil menyambut kedatangan Mohammad Hatta, Bung Karno bangkit dari tempat tidurnya, lalu berpakaian. Ia juga mengenakan stelan putih-putih. Kemudian keduanya menuju tempat upacara.

Marwati Djoened Poesponegoro ( 1984:92-94 ) melukiskan upacara pembacaan teks Proklamasi itu. Upacara itu berlangsung sederhana saja. Tanpa protokol. Latief Hendraningrat, salah seorang anggota PETA, segera memberi aba-aba kepada seluruh barisan pemuda yang telah menunggu sejak pagi untuk berdiri. Serentak semua berdiri tegak dengan sikap sempurna. Latief kemudian mempersilahkan Soekarno dan Mohammad Hatta maju beberapa langkah mendekati mikrofon. Dengan suara mantap dan jelas, Soekarno mengucapkan pidato pendahuluan singkat sebelum membacakan teks proklamasi.

proklamasi_indonesia_1.jpg

“Saudara-saudara sekalian ! saya telah minta saudara hadir di sini, untuk menyaksikan suatu peristiwa maha penting dalam sejarah kita. Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjuang untuk kemerdekaan tanah air kita. Bahkan telah beratus-ratus tahun. Gelombangnya aksi kita untuk mencapai kemerdekaan kita itu ada naiknya ada turunnya. Tetapi jiwa kita tetap menuju ke arah cita-cita. Juga di dalam jaman Jepang, usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak berhenti. Di dalam jaman Jepang ini tampaknya saja kita menyandarkan diri kepada mereka. Tetapi pada hakekatnya, tetap kita menyusun tenaga kita sendiri. Tetap kita percaya pada kekuatan sendiri. Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil nasib bangsa dan nasib tanah air kita di dalam tangan kita sendiri. Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri, akan dapat berdiri dengan kuatnya. Maka kami, tadi malam telah mengadakan musyawarah dengan pemuka-pemuka rakyat Indonesia dari seluruh Indonesia , permusyawaratan itu seia-sekata berpendapat, bahwa sekaranglah datang saatnya untuk menyatakan kemerdekaan kita.

Saudara-saudara! Dengan ini kami menyatakan kebulatan tekad itu. Dengarkanlah Proklamasi kami: PROKLAMASI; Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan Indonesia . Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Jakarta , 17 Agustus 1945. Atas nama bangsa Indonesia Soekarno/Hatta.

Demikianlah saudara-saudara! Kita sekarang telah merdeka. Tidak ada satu ikatan lagi yang mengikat tanah air kita dan bangsa kita! Mulai saat ini kita menyusun Negara kita! Negara Merdeka. Negara Republik Indonesia merdeka, kekal, dan abadi. Insya Allah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita itu“. ( Koesnodiprojo, 1951 ).

Acara, dilanjutkan dengan pengibaran bendera Merah Putih. Soekarno dan Hatta maju beberapa langkah menuruni anak tangga terakhir dari serambi muka, lebih kurang dua meter di depan tiang. Ketika S. K. Trimurti diminta maju untuk mengibarkan bendera, dia menolak: ” lebih baik seorang prajurit ,” katanya. Tanpa ada yang menyuruh, Latief Hendraningrat yang berseragam PETA berwarna hijau dekil maju ke dekat tiang bendera. S. Suhud mengambil bendera dari atas baki yang telah disediakan dan mengikatnya pada tali dibantu oleh Latief Hendraningrat.

proklamasi_indonesia_2.jpg

Bendera dinaikkan perlahan-lahan. Tanpa ada yang memimpin, para hadirin dengan spontan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Bendera dikerek dengan lambat sekali, untuk menyesuaikan dengan irama lagu Indonesia Raya yang cukup panjang. Seusai pengibaran bendera, dilanjutkan dengan pidato sambutan dari Walikota Soewirjo dan dr. Muwardi.

Setelah upacara pembacaan Proklamasi Kemerdekaan, Lasmidjah Hardi ( 1984:77 ) mengemukakan bahwa ada sepasukan barisan pelopor yang berjumlah kurang lebih 100 orang di bawah pimpinan S. Brata, memasuki halaman rumah Soekarno. Mereka datang terlambat. Dengan suara lantang penuh kecewa S. Brata meminta agar Bung Karno membacakan Proklamasi sekali lagi. Mendengar teriakan itu Bung Karno tidak sampai hati, ia keluar dari kamarnya. Di depan corong mikrofon ia menjelaskan bahwa Proklamasi hanya diucapkan satu kali dan berlaku untuk selama-lamanya. Mendengar keterangan itu Brata belum merasa puas, ia meminta agar Bung Karno memberi amanat singkat. Kali ini permintaannya dipenuhi. Selesai upacara itu rakyat masih belum mau beranjak, beberapa anggota Barisan Pelopor masih duduk-duduk bergerombol di depan kamar Bung Karno.
Tidak lama setelah Bung Hatta pulang, menurut Lasmidjah Hardi (1984:79) datang tiga orang pembesar Jepang. Mereka diperintahkan menunggu di ruang belakang, tanpa diberi kursi. Sudiro sudah dapat menerka, untuk apa mereka datang. Para anggota Barisan Pelopor mulai mengepungnya. Bung Karno sudah memakai piyama ketika Sudiro masuk, sehingga terpaksa berpakaian lagi. Kemudian terjadi dialog antara utusan Jepang dengan Bung Karno: ” Kami diutus oleh Gunseikan Kakka, datang kemari untuk melarang Soekarno mengucapkan Proklamasi .” ” Proklamasi sudah saya ucapkan,” jawab Bung Karno dengan tenang. ” Sudahkah ?” tanya utusan Jepang itu keheranan. ” Ya, sudah !” jawab Bung Karno. Di sekeliling utusan Jepang itu, mata para pemuda melotot dan tangan mereka sudah diletakkan di atas golok masing-masing. Melihat kondisi seperti itu, orang-orang Jepang itu pun segera pamit. Sementara itu, Latief Hendraningrat tercenung memikirkan kelalaiannya. Karena dicekam suasana tegang, ia lupa menelpon Soetarto dari PFN untuk mendokumentasikan peristiwa itu. Untung ada Frans Mendur dari IPPHOS yang plat filmnya tinggal tiga lembar ( saat itu belum ada rol film ). Sehingga dari seluruh peristiwa bersejarah itu, dokumentasinya hanya ada 3 ( tiga ) ; yakni sewaktu Bung Karno membacakan teks Proklamasi, pada saat pengibaran bendera, dan sebagian foto hadirin yang menyaksikan peristiwa yang sangat bersejarah itu.



GUEST BLOG:
Penulis dibalik Artikel ini: Rahmat Wira Dafitra |
Hotnews.web.id | Blog Paper's


Dengan memasukan alamat email dibawah ini, berarti anda akan dapat kiriman artikel terbaru dari "Ob-do" di inbox anda: