Geologi tambang adalah salah satu cabang ilmu geologi untuk mengetahui keberadaan (eksplorasi) bahan galian (mineral) dipermukaan (tambang terbuka) atau dibawah tanah. Ilmu yang memproduksi bahan galian (mineral) disebut teknik pertambangan. Umumnya mineral yang diproduksi dapat diambil langsung dengan pengayakan atau proses lebih lanjut (penambangan) seperti emas, batubara, perak dan intan.
Selain mempelajari tentang pertambangan, masih ada ilmu yang berkaitan dengan Geologi salah satunya adalah ilmu Paleontologi.
Berikuttt,,,
"POKOK BAHASAN PALEONTOLOGI DALAM ILMU GEOLOGI"
Dalam cabang ilmu geologi, umumnya paleontologi yg di bahas kelompok invertebrata, yaitu :
1. Phylum Protozoa
2. Phylum Porifera
3. Phylum Brachiopoda
4. Phylum Coelenterata
5. Phylum Mollusca
6. Phylum Arthropoda
7. Phylum Echinodermata
Cara Hidup Makhluk hidup
1. Mutualisme
Hubungan dengan makhluk lain saling menguntungkan
2. Parasitisme
Hubungan dengan makhluk lain dimana yang satu untung dan yang lain rugi
Tempat Hidup / Lingkungan :
1. Benthos > Di dasar laut
- Secyl = menempel pada benda mati & tidak berpindah- pindah
- Vagyl = di dasar laut & berpindah-pindah
2. Pelagos > Melayang-layang
- Planktonik = bergerak pasif mengikuti arus
- Nektonik = bergerak aktif di permukaan
Lingkungan Hidup
1. Laut
- Litoral = 0 –5m
- Batyal = 200 – 2000 m
- Epineritik = 5 – 50 m
- Abyssal = 2000 – 5000 m
- Neritik = 50 – 200 m
- Hadal = > 5000 m
2. Darat (Sungai, Danau, dll)
3. Transisi (Air Payau)
FOSIL
Pengertian fosil
Fosil = Jejak / sisa kehidupan baik langsung / tidak langsung
terawetkan dalam lapisan kulit bumi, terjadi secara alami dan mempunyai
umur geologi ( > 500.000 tahun )
Fosil dalam “Paleontologi” terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :
-Fosil Makro/besar (Macrofossil)
> dapat dilihat dengan mata biasa (megaskopis)
- Fosil Mikro/kecil (Microfossil)
> hanya dapat dilihat dengan bantuan alat mikroskop (mikroskopis)
Dilihat dari asal kata fosil :
FOSIL berasal dari bahasa latin, yaitu Fossilis, yang berarti menggali dan/ sesuatu yang diambil dari dalam tanah/batuan .
Fosilisasi :
Semua proses yang melibatkan penimbunan hewan atau tumbuhan dalam
sedimen, yang terakumulasi & mengalami pengawetan seluruh maupun
sebagian tubuhnya serta pada jejak- jejaknya
Jenis Fosil
1. Organisme itu sendiri
Tipe pertama ini adalah binatangnya itu sendiri yang
terawetkan/tersimpan. Dapat beruba tulangnya, daun- nya, cangkangnya,
dan hampir semua yang tersimpan ini adalah bagian dari tubuhnya yang
“keras”.
Dapat juga berupa binatangnya yang secara lengkap (utuh) tersipan.
misalnya Fosil Mammoth yang terawetkan karena es, ataupun serangga yang
terjebak dalam amber (getah tumbuhan).
Petrified wood atau fosil kayu dan juga mammoths yang terbekukan,
and juga mungkin anda pernah lihat dalam filem berupa binatang serangga
yang tersimpan dalam amber atau getah tumbuhan. Semua ini biasa saja
berupa asli binatang yang tersimpan
fasil organisme itu sendiri 2.jpg
2. Sisa-sisa aktifitasnya
Secara mudah pembentukan fosil ini dapat melalui beberapa jalan, antara
lain seperti yang terlihat dibawah ini. Fosil sisa aktifitasnya sering
juga disebut dengan Trace Fosil (Fosil jejak), karena yang terlihat
hanyalah
sisa-sisa aktifitasnya. Jadi ada kemungkinan fosil itu bukan bagian dari
tubuh binatang atau tumbuhan itu sendiri.Penyimpanan atau pengawetan
fosil cangkang ini dapat berupa cetakan. Namun cetakan tersebut dapat
pula berupa cetakan bagian dalam (internal mould) dicirikan bentuk
permukaan yang halus, atau external mould dengan ciri permukaan yang
kasar. Keduanya bukan binatangnya yang tersiman, tetapi hanyalah cetakan
dari binatang atau organisme itu
Attachment 3264
Sistem Pengawetan Fosil
Attachment 3265
Gambar diatas menunjukkan bagaimana sebuah cangkang dapat terekam. Pada
gambar paling atas menunjukkan sebuah cangkangdan potongan dari sebuah
cangkang doble (bivalve) dipotong melintang
Attachment 3266
Syarat - Syarat Terbentuknya Fosil
1. Mempunyai bagian yang keras
2. Segera terhindar dari proses-proses kimia (oksidasi & reduksi)
3. Tidak menjadi mangsa binatang lain
4. Terendapkan pada batuan yang berbutir halus>>> agar tidak larut
5. Terawetkan dalam batuan sedimen
6. Terawetkan dalam waktu geologi (minimal 500.000 tahun)
Proses Yang Mempengaruhi Terbentuknya Fosil
1. Histometabasis
Penggantian sebagian tubuh fosil tumbuhan dengan pengisian mineral lain (cth : silika) dimana fosil tersebut diendapkan
2. Permineralisasi
Histometabasis pada binatang
3. Rekristalisasi
Berubahnya seluruh/sebagian tubuh fosil akibat P & T yang tinggi,
sehingga molekul-molekul dari tubuh fosil (non-kristalin) akan mengikat
agregat tubuh fosil itu sendiri menjadi kristalin
4. Replacement/Mineralisasi/Petrifikasi
Penggantian seluruh bagian fosil dengan mineral lain
5. Dehydrasi/Leaching/Pelarutan
6. Mold/Depression
Fosil berongga dan terisi mineral lempung
7. Trail & Track
-Trail = cetakan/jejak-jejak kehidupan binatang purba yang menimbulkan kenampakan yang lebih halus
-Track = sama dengan trail, namun ukurannya lebih besar
-Burrow = lubang-lubang tempat tinggal yang ditinggalkan binatang purba
Ketedapatan Fosil
1. Batuan Beku
Pada batuan beku tidak akan dijumpai fosil karena batuan beku terbentuk dr hasil pembekuan magma, shg tdk mungkin tdp fosil
2. Batuan Sedimen
Batuan sedimen sangat baik untuk pengendapan organisme, shg akan banyak terkandung fosil di dalam batuan sedimen tsb
3. Batuan Metamorf
Pada batuan metamorf, msh mungkin dijumpai, namun sedikit sekali &
umumnya fosil tsb telah hancur bahkan telah hilang oleh proses
metamorfisme
Fosil Tidak Akan Terbentuk Pada Batuan Beku
Attachment 3267
Lingkungan Sedimentasi
Attachment 3268
Attachment 3269
Dari batuan sedimen, hewan-hewan dapat tersimpan dengan baik Terutama pada batuan sedimen yang berbutir halus
Kemungkinan kecil fosil terdapat pada batuan metamorf
Attachment 3270
Sumber : Paleontologi Site