Keganasan sel kanker memang bisa menyerang siapa saja. Tak perduli orang dewasa atau anak-anak. Terdapat beberapa jenis kanker yang dapat menyerang anak, di antaranya kanker mata.
Retinoblastoma atau yang populer dengan kanker mata, satu dari beberapa jenis kanker ganas yang banyak menyerang anak dan berujung pada kebutaan. Berdasarkan literatur medis, kanker mata ditandai dengan tumor pada retina mata. Diperkirakan 1 dari 20.000 anak menderita retinoblastoma.
Kanker mata kebanyakan menyerang anak berusia di bawah lima tahun (balita). Ini disebabkan karena daya tahan tubuh serta pertumbuhan sel darah putih tidak seperti pada orang dewasa yang sehat.
Pada anak di usia itu, sel darah putih masih lemah. sedangkan jika ada zat asing yang masuk dan mengaktifkan sel-sel kanker di dalam tubuh si anak, maka tidak ada pertahanan tubuh yang cukup kuat untuk melawan sel-sel kanker, sehingga kanker terus melakukan pembelahan dan menjadi kanker.
Di Amerika Serikat, sekitar 200 anak didiagnosis menderita retinoblastoma setiap tahunnya, dan 40% dari mereka positif mengalami tumor pada kedua matanya.
Dalam banyak kasus, terbukti bahwa tumor itu tidak mempan terhadap kemoterapi. Akibatnya, banyak anak muda harus menghadapi dua pilihan: hidup dalam kebutaan, atau bertahan dengan risiko kematian yang tinggi.
Laman bee health menyebutkan, telah ditemukan cara untuk tetap mempertahankan penglihatan dan menyelamatkan mata pada anak-anak yang terkena kanker mata. Seorang dokter mata dari Washington University School of Medicine, St. Louis, J. William Harbour, MD, mengimplantasikan cakram radioaktif pada mata anak-anak penderita kanker langka, yakni retinoblastoma, dalam upaya menyelamatkan penglihatan mereka.
"Standar perawatan untuk retinoblastoma adalah kemoterapi, diikuti dengan perawatan laser dan pembekuan untuk menghilangkan sisa-sisa terakhir dari tumor," kata Harbour.
"Tapi kadang-kadang akan ada tumor yang tidak berespon terhadap kemoterapi atau terlalu besar untuk menggunakan laser atau pembekuan, karena dari situlah plak dimasukkan. Cara lainnya adalah dengan menyimpan mata penderita," katanya.
Karena penderita kanker mata terutama anak-anak terus bertambah, itu sebabnya Harbour bersama seorang profesor biologi sel dan onkologi molekuler dan direktur onkologi mata di Siteman Cancer Center, Rumah Sakit Barnes-Jewish bekerjasama dengan Washington University School of Medicine, serta beberapa spesialis kanker mata lainnya mulai melakukan ujicoba terhadap metode plak sebagai pengobatan kanker. [mor]inilahdotcom
Retinoblastoma atau yang populer dengan kanker mata, satu dari beberapa jenis kanker ganas yang banyak menyerang anak dan berujung pada kebutaan. Berdasarkan literatur medis, kanker mata ditandai dengan tumor pada retina mata. Diperkirakan 1 dari 20.000 anak menderita retinoblastoma.
Kanker mata kebanyakan menyerang anak berusia di bawah lima tahun (balita). Ini disebabkan karena daya tahan tubuh serta pertumbuhan sel darah putih tidak seperti pada orang dewasa yang sehat.
Pada anak di usia itu, sel darah putih masih lemah. sedangkan jika ada zat asing yang masuk dan mengaktifkan sel-sel kanker di dalam tubuh si anak, maka tidak ada pertahanan tubuh yang cukup kuat untuk melawan sel-sel kanker, sehingga kanker terus melakukan pembelahan dan menjadi kanker.
Di Amerika Serikat, sekitar 200 anak didiagnosis menderita retinoblastoma setiap tahunnya, dan 40% dari mereka positif mengalami tumor pada kedua matanya.
Dalam banyak kasus, terbukti bahwa tumor itu tidak mempan terhadap kemoterapi. Akibatnya, banyak anak muda harus menghadapi dua pilihan: hidup dalam kebutaan, atau bertahan dengan risiko kematian yang tinggi.
Laman bee health menyebutkan, telah ditemukan cara untuk tetap mempertahankan penglihatan dan menyelamatkan mata pada anak-anak yang terkena kanker mata. Seorang dokter mata dari Washington University School of Medicine, St. Louis, J. William Harbour, MD, mengimplantasikan cakram radioaktif pada mata anak-anak penderita kanker langka, yakni retinoblastoma, dalam upaya menyelamatkan penglihatan mereka.
"Standar perawatan untuk retinoblastoma adalah kemoterapi, diikuti dengan perawatan laser dan pembekuan untuk menghilangkan sisa-sisa terakhir dari tumor," kata Harbour.
"Tapi kadang-kadang akan ada tumor yang tidak berespon terhadap kemoterapi atau terlalu besar untuk menggunakan laser atau pembekuan, karena dari situlah plak dimasukkan. Cara lainnya adalah dengan menyimpan mata penderita," katanya.
Karena penderita kanker mata terutama anak-anak terus bertambah, itu sebabnya Harbour bersama seorang profesor biologi sel dan onkologi molekuler dan direktur onkologi mata di Siteman Cancer Center, Rumah Sakit Barnes-Jewish bekerjasama dengan Washington University School of Medicine, serta beberapa spesialis kanker mata lainnya mulai melakukan ujicoba terhadap metode plak sebagai pengobatan kanker. [mor]inilahdotcom